Apakah Engkau Mengasihi AKU?
Gembalakanlah domba-domba-KU
Oleh Redywan James Purba
Bagian ini sering sekali menjadi perenungan kita. Dalam pelayanan yang kita kerjakan, seharusnyalah pertanyaan ini kita renungkan. “ do you truly love Me more than this?“. “Truly love Me“ diartikan dengan mengasihi dengan total, mengasihi dengan keseluruhan apa yang kita miliki.
Yohanes 21:15-19 adalah perikop yang mengangkat topik tentang komunikasi Tuhan Yesus dengan Petrus. Dalam Na International Version, perikop ini dituliskan “Jesus reinstate Peter”. Sebanyak tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Simon Petrus. Apakah Engkau mengasihiKu? Pertanyaan ini yang mengingatkan Petrus akan hal apa yang telah dilakukannya. Dia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Namun pada bagian ini, Yesus sekali lagi tidak melihat kesalahan Petrus sebagai bagian yang memvonis dirinya atau mengingatkan Petrus akan semua kegagalannya. Namun Dia meneguhkan Petrus kembali dan akhirnya Petrus melihat ini sebagai sebuah kesempatan yang diberikan Allah.
Mengapa Yesus berkata kepada Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya? Karena Petrus berkata bahwa dia mengasihi Yesus. Jika Petrus berkata, bahwa dia tidak mengasihi Yesus, maka mungkin Tuhan tidak akan berkata demikian. Mungkin Yesus akan berkata, “baiklah selamat melanjutkan hidupmu”, “selamat bersenang-senang dengan hidupmu”, “selamat melalui hidupmu,” atau yang lainnya. Tapi “Tidak” saudara-saudara. Petrus berkata “Ya” dan akhirnya Petrus melayani Yesus dengan seluruh hidupnya.
Berbicara tentang melayani Allah, saya selalu diingatkan tentang motivasi dan kesungguhan. Beberapa bulan belakangan ini saya sedang bergumul serius dalam mendoakan untuk terus bergabung dalam pelayanan siswa. Banyak hal yang membuat saya berpikir, masihkah Tuhan memanggil untuk terus mengerjakan pelayanan siswa ini? Tidak jarang saya berpikir bahwa saya akan selesai dalam mengerjakan bagian pelayanan di pelayanan siswa. Banyak hal juga yang terus meneguhkan saya untuk tetap ambil bagian dalam pelayanan yang Allah anugerahkan ini.
Sekilas memang jika kita renungkan hal seperti ini sepertinya mundur dari sebuah pelayanan yang Allah anugerahkan, namun seiring waktu-waktu saya menggumulkannya, saya mendapati bahwa memang seharunyalah kita terus bertanya dalam diri kita sendiri apakah kita mau melayani Allah dengan sungguh-sungguh.
Saya mengajak untuk melihat kembali diri kita saat ini. Sudah berapa banyak pelayanan yang kita lakukan. Berapa banyak yang kita lakukan lewat kepanitiaan Retreat, persekutuan, visitasi ke sekolah-sekolah atau pelayanan lainnya. Lupakan sejenak semua itu. Mari kita kembali bertanya kepada diri sendiri. Apa yang membuat kita melakukannya? Jika bukan karena kasih kepada Allah, maka semuanya itu akan sia-sia. Mengapa kita mengasihi Allah, tidak lain karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Allah terlebih dahulu memberikan hidupnya bagi kita lewat mati di kayu salib, mati menanggung dosa-dosa kita, menanggung semua penderitaan yang seharusnya kita tanggung.
Merenungkan semua pertanyaan dan arti pelayanan secara pribadi, saya akan selalu teringat akan sebuah lagu ini.
Pernahkah kau coba mengarungi
Lautan luas yang tak terjaga
S’perti Aku mendaki golgota
Bersimbah peluh bercampur darah.
Semuanya Kuperbuat bagimu
S’bab Aku sangat mengasihimu
Sekarang Ku beri kuasa padamu
Tuk sampaikan berita kasih-Ku
Banyak jiwa dalam kegelapan
Berikan terang kepadanya
Jangan takut dan janganlah ragu
Ku sertamu sampai akhir zaman
Kini kudatang dalam hatimu
Ingin kubertanya kepadamu
Apakah kau mengasihi Ku
Lebih dari segalanya.
“Apakah kau mengasihi Aku lebih dari segalanya“. Lagu ini terus menantang dan mengingatkan saya. Ketika saya ingin melayani Allah, ketika saya ingin mengerjakan pelayanan bagi Allah, sudahkah saya melakukannya karena saya mengasihi Dia dengan kasih yang melebihi dari apapun.
Saat ini Tuhan bertanya kepada kita orang-orang yang melayani siswa, melayani orang-orang muda, kita yang dahulu pernah melayani siswa dan juga orang yang melayani Dia dalam segala hal yang kita lakukan saat ini, “Apakah engkau mengasihi Aku?” jika engkau menjawab “ya” maka saat ini Tuhan berkata “Gembalakanlah domba-domba-Ku”
Renungan ILUMINASI TPS BANDUNG
Edisi 6 - 2008
Jumat, 02 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ketika semua yang terlintas tak sempat terucap...
Maka muailah menuliskannya
Mengejar sesuatu yang telah berlalu tak akan membuat kita merasa dapat memperbaiki masa lalu
Tuliskanlah...
Mengejar sesuatu yang telah berlalu tak akan membuat kita merasa dapat memperbaiki masa lalu
Tuliskanlah...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar