Senin, 26 April 2010

- Tak Pernah Dia Tidur -

- Tak Pernah Dia Tidur -

Oleh Redywan James Purba

“Aku melihat bintangnya” seru ku dengan nada yang tak menghiraukan sekitarku
“Dimana? Kok Aku tidak melihatnya “ cetus pria kurus yang setengah sadar
“Di sebelah kiri, perhatikan saja” seru ku menggurui tentang posisi cahaya itu.

Cahaya yang seperti bintang jatuh itu mungkin bukan pertama kalinya kulihat. Tapi kehadirannya di pantai itu bak kehadiran seorang superstar yang lama kunantikan. Bagaimana tak diiringi decak kagum, posisi ku melihatnya kali ini begitu pas. Di atas pelbed penuh hamparan pasir pantai, kusaksikan kilatnya. Tak hanya sekali, berkali-kali.

Namun, tak lama juga aku bertahan. Dalam beberapa menit selanjutnya aku tak kuasa menahan kantuk ku. Aku tertidur. Pulas seperti sekumpulan teman ku yang sedari tadi nyaman dengan sleeping bed yang membungkus tubuh mereka.

Tak begitu dengan dia. Si Pria yang sedari semalaman menjadi supir mobil hingga kami tiba di pantai ini. Dia tak tertidur meski kelelahan menghampirinya. Dia tetap berjaga. Mungkin pengalamannya hidup di alam mensiratkan nya untuk berjaga di kala malam tiba. Dia tetap tak tertidur meski mulut dan matanya tak lagi bisa menutupi betapa mengantukya ia.

Setelah sekian lama, akhirnya dia tertidur juga. Tapi… tahukah Anda bahwa TUHAN tak pernah tidur? Ya… DIA adalah Allah yang tak pernah tidur dan terlelap.

“Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Maz 121 : 4-8

Selamat menikmati hadirat Allah yang tak pernah terlelap itu.
Pantai APRA, SIndang Barang
April, dua puluh empat – 2010
04.40 am
Saat menantikan fajar menunjukkn sinarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika semua yang terlintas tak sempat terucap...

Maka muailah menuliskannya
Mengejar sesuatu yang telah berlalu tak akan membuat kita merasa dapat memperbaiki masa lalu
Tuliskanlah...